UNIT death metal tanah air, Vox Mortis dikabarkan kembali melepas single ketiganya bertajuk Anignam Jagat Samagram dari debut albumnya pada ...
Ini adalah harapan kami agar semua selamat dan kembali pulih setelah dieksploitasi gila-gilaan oleh manusia tanpa mempedulikan kelestarian lingkungan," kata vokalis dan penulis lagu, Doni Herdaru Tona.
Menurutnya, semua harus sadar diri bahwa tidak ada apa-apanya jika alam sudah menggeliat, menyepak parasit-parasit di badannya. Baginya, masa pandemi ini adalah momentum merefleksikan diri bahwa kita sebagai umat manusia hanya 'menumpang' di bumi dan harus lebih arif pada lingkungan.
Doni menjelaskan bahwa semuanya dalam sekejap porak poranda lalu luluh lantak dihantam renik tak kasat mata, jutaan kematian dalam sekedipan mata. Manusia sebagai mahluk 'paling mulia' sedang menjadi ironi dalam bersikap sebaliknya yang berulah tanpa anugerah akal pikiran hingga alam porak poranda.
Sebagai kugiran yang berada di jalur ekstrim, Vox Mortis tidak ragu bereksperimen dan menjejaki hal baru lewat musiknya. Dibantu oleh Tony Novianto, pada single ketiga ini Vox Mortis menghadirkan vibrasi yang berbeda dari materi lain di dalam album dengan melibatkan komponen orkestra.
Semburat riff tegas berpacu bersama simfoni di sepanjang lagu, perpaduan antara dua karakter musik yang berseberangan berhasil dieksekusi hingga menciptakan nuansa yang tak hanya gahar namun juga harmonis. Ide ini mencuat ketika album ini masih dalam proses pengerjaan, dimana Vox Mortis awalnya ingin menciptakan sebuah tembang yang akan diisi dengan clean vocal dan akapela.
Dalam perilisan single ketiga ini, tak ketinggalan Vox Mortis juga menampilkan visualisasi dalam bentuk video lirik oleh M. Irvan Dionisi dan rumah produksi Scott Rudd Film (Inggris). Visualisasi lirik ini menggunakan gambar sampul yang dikerjakan tangan berbakat Adi Dechristianize.