KEBERANIAN band indie-pop asal Purwokerto bernama Sweet After Tears ditunjukan dengan merilis debut albumnya berjudul Strangest Things. Sesu...
KEBERANIAN band indie-pop asal Purwokerto bernama Sweet After Tears ditunjukan dengan merilis debut albumnya berjudul Strangest Things. Sesuai dengan nama single pertama mereka Strangest Things, album ini berisi hal-hal teraneh dalam siklus percintaan.
Mengusung tema tentang siklus percintaan dengan awal yang bahagia hingga akhirnya harus saling mengikhlaskan. Album ini terdiri 8 Lagu dengan November blue sebagai lagu pembuka album ini yang juga menjadi fokus single karena dianggap easy listening dan mudah untuk dimengerti.
Album ini bercerita tentang seseorang yang harus menghadapi trauma percintaan dan melanjutkan hidup karena cinta itu perlu waktu untuk tumbuh," kata salah satu personil Sweet After Tears, Hafiz Ramadhani.
Secara musik, lanjut dia, Sweet After Tears banyak dipengaruhi oleh beberapa band Indie-pop 80 hingga 2000-an. Jika mendengar dua single mereka Strangest Things dan In the Bosom yang telah dirilis pada akhir 2018 lalu, materi yang mereka sajikan memiliki karakter sendiri.
Lead gitar dengan petikan-petikan ala jangle dan sesekali menerapkan teknik slide dengan reverb dan chorus tebal yang dipadukan dengan rhytm dan synth yang menciptakan warna dan ambient yang terdengar cukup gelap serta vocal yang terdengar sedikit RnB dan sesekali terdengar muram.
Terbentuk pada awal 2018, Hafiz Ramadhani mengajak Chrisna Bachtiar dan Nurmaulida yang merupakan teman satu kampus dan UKM. Mereka memiliki minat yang sama dalam bermusik hingga sepakat untuk membentuk sebuah band. Mereka memulai gigs pertama sebagai band pengundang masa dan membawakan single pertama mereka, yaitu Strangest Things.
Sweet After Tears melakukan seluruh bagian proses rekaman di IgnoRecords sejak 2018 hingga akhir 2020. Seluruh Visual juga digarap secara mandiri oleh Chrisna Bachtiar. Setelah berhasil melepas album ini ke pendengar, proyeksi Sweet After Tears selanjutnya adalah fokus pada pembuatan klip-video dan mereka mulai melakukan eksperimen untuk materi rilisan berikutnya.