MEMULAI proses dengan serius sejak 2020 lalu, Diagnosismusic akhirnya selesaikan debut albumnya bertajuk Jejak Prolog. Album ter...
MEMULAI proses dengan serius sejak 2020 lalu, Diagnosismusic akhirnya selesaikan debut albumnya bertajuk Jejak Prolog. Album tersebut sudah dapat dinikmati di semua platform musik digital terhitung Jumat (17/3/2023) lalu.
Band asal Jember dengan fokus kepada pop-alternatif memilih Jejak Prolog untuk mengajak masyarakat mendengarkan dongeng. Mulai dari kisah romantis, tentang kehidupan, dan juga soal kritik, semua tercampur menjadi satu album yang berisi 8 lagu.
Kobra selaku vocalist, Esa sebagai bassist, dan satu posisi yang biasanya berganti-ganti orang untuk mengisi posisi keyboardist, merasa bersyukur atas perilisan album ini.
Semoga isi dari lagu-lagu di Jejak Prolog ini dapat tersampaikan dengan baik dan dapat berkesan dalam hati seluruh pendengar," kata Esa.
Jejak Prolog ini berisikan 8 lagu yang masing-masing diciptakan oleh Kobra dan Esa. Mereka berdua menciptakan lagu-lagu diagnosismusic dan mengemasnya dengan mencoba menafsirkan bahasa hati, berdasarkan hal-hal yang mereka rasakan dan menyatukan setiap lirik yang ada menggunakan bahasa logika yang akhirnya dikombinasikan dengan selera serta warna lagu yang mereka sukai.
Dengan adanya Album ini, masing-masing personil berharap pendengar tetap dapat menikmati 8 lagu yang setiap lagunya memiliki makna berbeda-beda dengan warna lagu yang bermacam-macam pula.
Seperti salah satu lagu yang berjudul Jangan Tanya, yang sebenarnya bercerita mengenai perbedaan pendapat tentang cinta namun dikemas dalam lagu yang bernuansa menyenangkan, Permen rasa baru lagu yang menanggapi tentang siklus kehidupan akhir-akhir ini dengan pembawaan yang ringan.
Kobra menyebutkan bahwa album ini cukup berkesan baginya dan sangat penting, karena ini merupakan pijakan awal Diagnosismusic untuk terus maju di kancah musik Indonesia.