Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Lingkar Cendala Rilis Video Musik Kaki Seribu Untuk Sambut Tahun Politik

UNIT rock 'n roll asal Karawang, Lingkar Cendala melepas video musik dari single Kaki Seribu yang tayang melalui kanal YouTube Sinema Pi...


UNIT rock 'n roll asal Karawang, Lingkar Cendala melepas video musik dari single Kaki Seribu yang tayang melalui kanal YouTube Sinema Pinggiran mulai Minggu (18/6/2023) malam. Single tersebut diambil dari Extended Play (EP) perdana mereka bertajuk Manifesto Alegori Cendala.

Bekerja sama dengan rumah produksi independen Sinema Pinggiran asuhan sutradara Allan Soebakir, penggarapan video klip lagu ini dilakukan di Hide in Hidden, Jakarta. Konsep video klip menggabungkan image funky dari personel Lingkar Cendala, dengan usungan ide di ranah semiotika visual atas 'belatung-belatung penggerogot'.

Konsep tersebut diambil lantaran Allan Soebakir selaku sutradara ingin menjalin keselaranan visual dengan lirik bertema 'politik' yang tersemat dalam single Kaki Seribu. Menurut dia, politik itu jorok yang dianalogikan seperti belatung yang menggerogoti daging tempat ia lahir dan tinggal hingga menjadi bangkai tak tersisa.

Sementara itu gitaris sekaligus vokalis Lingkar Cendala, Desta Ericksen menyebutkan bahwa karya tersebut berkisah tentang tatanan sosial politik dimana kapitalis birokrat selalu mempunyai cara untuk menindas kelas proletariat. Menurut dia, semuanya terbentur oleh keadaan realita dunia yang makin hari semakin dikuasi oleh para pemodal licik yang menguasai segala sektor, yang membuatnya bagai seekor kaki seribu.

Judul lagu kaki seribu, visual video klipnya belatung terkesan tidak berkorelasi tapi gue enggak peduli, sama persis seperti politikus yang enggak peduli juga terhadap rakyatnya yang kesulitan padahal demo terjadi dimana-mana," kata dia.


Selain lirik lagu tersebut memiliki pesan yang cukup vokal dari kaum proletar kritis dengan diksi garang, musiknya terpatri atmosfer murka yang sengaja mereka tumpahkan pada setiap irama tegas melodi minor pentatoniknya.

Digaungi oleh empat personel berkarakter kuat, yakni Desta Ericksen (vocal & gitar), Rifki Openg (gitar), Briansyah (bass), dan Septian Satriani (drum), sangatlah reliabel pada lagu-lagu yang tercipta. Bak penyegaran sukma pada fatamorgana cukup menjadi analogi yang tepat untuk hadirnya band tersebut di skena musik Indonesia.