Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Album Perdana Jangan Padam Menjadi Pertaruhan Musik Rock Aldrian Risjad

SOLOIS rock muda tanah air, Aldrian Risjad mengukuhkan eksistensi dan dominasinya di skena musik rock Indonesia dengan album panjang perdana...

SOLOIS rock muda tanah air, Aldrian Risjad mengukuhkan eksistensi dan dominasinya di skena musik rock Indonesia dengan album panjang perdananya bertajuk Jangan Padam. Meskipun semua musisi muda selalu memimpikan lahirnya album perdana mereka, bagi Aldrian Risjad, kelahiran album Jangan Padam ini menyelimutkan makna yang lebih istimewa.

Sang musisi yang berbasis di Jakarta ini pun mendeskripsikan album Jangan Padam sebagai bentuk 'pertaruhan' terbesar di dalam karir bermusiknya.

Terus terang saja, banyak hal yang aku 'pertaruhkan' lewat album Jangan Padam ini. Album ini memendam berbagai macam 'pertaruhan' dari segi kreativitas, dari segi emosi, dari segi personal, dan bahkan dari segi finansial," kata dia.

Ia memahami betul bahwa terdapat ekspektasi besar yang siap menyambut kedatangan album ini, baik ekspektasi dari luar maupun ekspektasi dari dirinya sendiri. Terlebih lagi, tema yang aku usung di album ini bisa dibilang cukup 'belantah'.


Terdiri dari 10 lagu, album Jangan Padam secara konsisten (sekaligus blak-blakan) memposisikan Aldrian Risjad sebagai 'sang pemimpi' yang berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang 'pujaan massa' - impian yang sangatlah raksasa namun nyaris mustahil untuk dimanifestasikan.

Dirilis di bawah naungan label Sun Eater, Jangan Padam turut melibatkan kontribusi produksi dari sosok kontemporer seperti Ahmad Ilyas, Enrico Octaviano, Luthfi Adianto, dan VTLS. Dengan narasi yang terdiri dari separuh otobiografi dan separuh dongeng urban, Aldrian Risjad pun mengakui bahwa album Jangan Padam menghadirkan ketelanjangan emosi yang belum pernah dia eksplorasi sebelumnya.

Terdapat keseimbangan yang cukup kompleks yang hendak aku capai sepanjang penggarapan album ini, disatu sisi, aku bertekad untuk menuturkan seluruh perjuangan hidup aku secara apa adanya di album ini," ujar dia.

Namun, lanjut dia disisi lain, ia harus memastikan bahwa setiap lagu di album ini bisa menciptakan resonansi dengan setiap pendengar yang pastinya memiliki perjuangan hidup yang berbeda-beda. Disini, Aldrian Risjad berusaha menjamin bahwa faktor 'kejujuran' dan faktor 'karisma' senantiasa berimbang.

Aldrian Risjad meringkas dari segi narasi, album Jangan Padam menceritakan tentang ketegangan yang terjadi antara 'ekspektasi' dan 'realita'. Ia yakin bahwa para pendengar diluar sana, khususnya mereka yang berusia kisaran 18 tahun hingga 27 tahun, pasti memahami betul bahwa ketegangan seperti ini selalu menjadi konflik batin yang rasa-rasanya tidaklah berujung.

Menurut dia, ini adalah narasi yang sangat personal, namun anehnya juga sangat universal di zaman sekarang.