Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Sejumlah Anak Muda di Purbalingga Ikuti Festival Kuliner Museum Soegarda 2023

SEJUMLAH generasi muda tampak asyik memasak kudapan tradisional 'klepon' di halaman Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja pada Sab...

SEJUMLAH generasi muda tampak asyik memasak kudapan tradisional 'klepon' di halaman Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja pada Sabtu (30/9/2023) lalu. Dipandu Chef Aji, mereka dengan suka cita membentuk adonan yang dibuat menjadi bulatan kecil berisi gula merah.

Sementara lainnya tampak serius memperhatikan beragam jenis menu tradisional sambil sesekali mencicipnya dengan ekspresi yang beragam. Mereka tengah mengikuti rangkaian agenda dalam Program Publik 'Festival Kuliner Museum Soegarda 2023'.

Sebagian besar generasi muda yang mengikuti kelas adalah anggota dari Saka Widya Budaya Bakti dan Saka Pariwisata," kata Edukator Museum, Sujatno.

Ia menambahkan, bahwa  pihaknya mengutamakan peserta dari kedua Saka ini, karena kuliner tradisional termasuk dalam materi kecakapan khusus mereka. Total peserta ada 110 orang.

Festival Kuliner ini terdiri dua kegiatan utama yaitu Kelas Belajar di Museum dan Pameran Temporer. Kelas yang dilaksanakan adalah Kelas memasak kuliner tradisional dan Kelas kuliner khas Purbalingga. Adapun pameran temporer juga mengangkat tema yang sama.

Kurator museum, Anita menjelaskan bahwa selama ini banyak masyarakat yang belum tahu jika nopia adalah Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) dari Purbalingga, maka disini ditampilkan sekaligus dibagikan juga pada pengunjung meski yang dalam bentuk mini nopia atau mino.

Dalam pameran juga turut disajikan beberapa menu khas diantaranya gulai melung, es duren, buntil, jipang lumpang, jiwel hingga miwo. Selain itu, pengunjung juga dapat mengetahui bahan-bahan mentah dan alat tradisional dari menu dalam pameran. Diantaranya alat bernama kamplong sebagai alat tradisional pemeras singkong parut sebagai bahan utama Jiwel. 

Selama kegiatan berlangsung, pengunjung mendapatkan minuman selamat datang berupa jamu kunir asem dan beras kencur serta kudapan tradisional. Pengunjung cukup antusias untuk melihat-lihat pameran hingga masuk ke museum. Meski diakui, kalau yang muda-muda kelihatan ada yang takut ditawarin minum jamu.

Harapannya kegiatan ini bisa menjadi langkah awal untuk kembali mengenalkan kuliner tradisional kepada generasi muda dan menu khas Purbalingga kepada masyarakat umum.

Dalam pelaksanaan DAK NonFisik Museum 2023 ini, Festival Kuliner menjadi pembuka dari program belajar bersama di museum. Dimana, setelah ini akan ada kegiatan Ngadi Salira pada medio pertama Oktober.