Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Minggu Kelabu Karya Bob Anwar Mengenai Potret Keluarga Modern Indonesia

SINGLE ketiga berjdul Minggu Kelabu dari duo pop ballad asal Bandung, Bob Anwar dihadirkan menyusul fase kesuksesan Semoga Bahagia, dan Lagu...

SINGLE ketiga berjdul Minggu Kelabu dari duo pop ballad asal Bandung, Bob Anwar dihadirkan menyusul fase kesuksesan Semoga Bahagia, dan Lagu 27. Minggu Kelabu tadi ditulis oleh Fajar sang vokalis pada 2021, kemudian direkam bersama Nana (gitaris) dan Dida MGTX (sound engineer) pada Oktober 2023.

Lagu tersebut melibatkan musisi Bandung sebagai session playernya, antara lain Andrianna Betot (bassis The Paps) dan Upitoz (Drummer The CUTS). Sebelum digital rilis, lagu ini sudah dibawakan oleh Bob Anwar di atas panggung. Terbukti, itu telah memikat pendengar dan telah diliput oleh banyak orang.

Minggu Kelabu dipandang mewakili kegelisahan yang dirasakan oleh sebagian besar pelajar migran atau individu yang bekerja jauh dari rumah. Lagu ini menggambarkan hari Minggu, biasanya menyenangkan, berubah menjadi sedih karena 'aku' dalam liriknya tiba-tiba merindukan orang tuanya.

Dalam lagu ini, Bob Anwar berhasil menangkap budaya keluarga secara umum dengan menampilkannya ekspresi rindu seorang ibu (posting foto kamar anak di Instagram dengan penuh perasaan caption) sambil menggambarkan kerinduan yang lebih eksplisit dari seorang ayah (membeli jam tangan dan meninggalkan pesan untuk ibu sampaikan kepada 'aku').

Gaya khas Bob Anwar tetap terlihat dalam lagu ini—lirik puitis, tema balada, dan pilihan musik dan nada yang tepat. Pakar musik di Bandung seperti Djaelani/Jay Maheswara (dosen musikologi UNPAS) dan Agung Pujiana (guru musik BBS Bandung), pertimbangkan Bob Anwar merupakan band pop ballad dengan masa depan cerah di industri musik Indonesia.

Jika konsisten, Bob Anwar bisa sukses menjadi penerus band-band legendaris bergenre sama. Mereka dengan cermat menyusun lagu-lagu mereka dan secara konsisten memberikan kejutan dan tetap jujur dalam karya mereka," kata Djaelani.

Fajar mengaku bahwa dirinya dan Nana masih belajar, dimana keduanya satu band, menciptakan musik sambil membaca kenyataan untuk disajikan perspektif baru terhadap masyarakat. Mereka memahami, bahwa Bob Anwar bukanlah band yang besar  tapi mereka terus berjuang untuk besar bersama.