Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Pagi Yang Kunanti, Karya Terakhir Bemandry di 2023 Yang Dibawakan Bersama Atmojo

SEJAK awal 2023 lalu, Bemandry secara konsisten mengerjakan Proyek Perilisan 13 Karya, yaitu sebuah momen di mana solois asal Yogyakarta ini...

SEJAK awal 2023 lalu, Bemandry secara konsisten mengerjakan Proyek Perilisan 13 Karya, yaitu sebuah momen di mana solois asal Yogyakarta ini memperkenalkan sebanyak 13 karya baru kepada khalayak luas di Indonesia. 13 karya yang disuguhkan tersebut 12 diantaranya merupakan lagu, dan satu lagi adalah karya buku yang ia beri judul Kamu Berharga Meski Tidak Jadi Apa-apa.

Dari Januari hingga November 2023 tersebut, terhitung Bemandry telah berhasil merilis sebanyak 12 karya yang disajikan kepada banyak orang. Dan kali ini, musisi kelahiran Jakarta 7 September 1991 silam itu siap memperkenalkan karya ke-13nya, yakni dengan dirilisnya single yang ia beri judul Pagi Yang Kunanti. Single tersebut resmi dirilis mulai Selasa (12/12/2023) lewat banyak digital streaming platform dan menjadi karya terakhir yang Bemandry suguhkan di tahun ini. 

Bemandry mengatakan, karya ke-13nya ini dibawakan bersama salah satu musisi berbakat asal Yogyakarta yang saat ini sedang merilis banyak karya, yaitu Atmojo.


Pagi Yang Kunanti sendiri mengisahkan tentang seseorang yang telah bertahun-tahun terluka oleh masa lalunya. Ia harus rela berhadapan dengan titik titik terendah dalam hidupnya. Langkahnya sempat terhenti, karena luka yang ia dapat dari kehidupan terlalu berat untuk ia pikul sendiri.

Namun pada akhirnya ia pun mampu menemukan titik kembalinya, yang mana ia telah siap menyambut hari yang baru. Mencoba mengikhlaskan segala hal yang sudah tidak lagi menjadi miliknya, dan siap menjemput kembali bahagianya yang telah terenggut. Dan baginya, hari esok adalah hari yang selalu ia nanti untuk melakukan hal-hal yang lebih baik.

Ketika saya dan Atmojo memutuskan berkolaborasi dalam proyek 13 karya saya di tahun ini, saat itu kita sepakat untuk menulis sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita sendiri," kata Bemandry.

Karena, lanjut dia dalam benak mereka berdua, mengisahkan sesuatu yang dekat dengan diri sendiri adalah suatu hal yang emosional untuk diceritakan, karena keduanya pernah mengalami hal tersebut. Jadi l tidak mencoba untuk mengawang-ngawang untuk mengisahkan sesuatu yang belum pernah dialami.

Ia menambahkan, pada akhirnya mereka pun berdiskusi menentukan tema cerita untuk lagu mereka, dan didapatkannya tema kisah tentang diri mereka yang pernah ada di dalam momen titik terendah dalam hidup mereka. Pada akhirnya terciptalah lagu yang mereka beri judul Pagi Yang Kunanti.

Atmojo menjelaskan, bahwa lagu ini dipersembahkan untuk mereka yang sedang mengalami atau sudah melalui titik terendah. Disini, ia bersama Bemandry ingin memberi pesan kepada mereka, bahwa segala hal yang telah membuat mereka hancur dan terjatuh, akan menemukan jalan keluar dan titik terangnya. Menurutnya, dunia yang tadinya muram, seiring berjalannya waktu akan berganti menjadi indah. Dunia yang tadinya gelap, akan kembali menemukan warnanya.