Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Pemutaran Film Inyong Kangen Tinggalkan Pesan Yang Mendalam

SUASANA ramai kembali terjadi di Hetero Space Banyumas pada Sabtu (16/12/2023) malam, yang kali ini adanya suguhan film berjudul Inyong Kang...

SUASANA ramai kembali terjadi di Hetero Space Banyumas pada Sabtu (16/12/2023) malam, yang kali ini adanya suguhan film berjudul Inyong Kangen dengan pemain para talenta lokal Banyumas dan sekitarnya. Sebuah film dari kejadian nyata merespon kegelisahan Ivan Oche terhadap anak sekarang yang lebih banyak berinteraksi dengan media sosial.

Pengakuan sang sutradara tersebut yang akhirnya berkeinginan untuk membuat film untuk anak-anak, meski nyatanya film Inyong Kangen justru mendapat respon positif dari semua penonton yang sebagian besar orang dewasa.

Film ini sebenarnya buat anak-anak dan memang ini kita riset berdasarkan kejadian nyata dimana tidak sedikit masyarakat khususnya di desa dengan peran orang tua setelah meninggalkan anaknya," kata Ivan Oche kepada acarakita.net, usai pemutaran film.

Ivan menambahkan, dampak yang dialami oleh anak bisa beragam termasuk pembullyan yang ada dalam salah satu scene di film tersebut, jadi harus ada orang lain yang disini dilakukan oleh nenek dan kedua pamannya Karta dan Karja yang diperankan oleh Khomsul dan Bontot.

Peran dari nenek dan pamannya tersebut, kata Ivan yang nantinya membantu Saidah yang diperankan oleh Tan Rindu untuk tetap bersemangat. Film berdurasi satu jam lebih ini cukup bagus, termasuk jalan cerita maupun pengambilan gambar dan bahkan pemilihan pemain yang terlihat sangat menjiwai.

Bahkan, cerita yang ada ternyata cukup menguras air mata karena dipastikan relate dengan mereka yang ditinggalkan oleh orang tua yang bekerja di luar negeri. Semakin sedih dengan ending yang dialami oleh Saidah di usia yang masih tujuh tahun.

Kesuksesan dari film Inyong Kangen tersebut diakui Ivan Oche bukan tanpa masalah. Bahasa yang digunakan yakni Bahasa Banyumasan menjadi tantangan tersendiri dan diakuinya bahwa ini merupakan film pertama yang dibuat dengan hampir semuanya menggunakan bahasa daerah, dengan proses sejak riset hingga selesai memakan waktu kurang lebih 5 bulan.

Ditanya tentang untuk tayang di bioskop, Ivan menjawab ada keinginan tersebut yang tentu saja dengan anggaran lebih besar. Meski begitu, Ivan menegaskan yang paling penting saat ini adalah pesan dalam film tersebut sampai kepada penonton, dan ia coba realistis untuk saat ini festival film bisa jadi tujuan karena disitu ada beberapa kategori yang bisa diperlombakan.

Pemutaran di Hetero Space Banyumas akan berlanjut pada Minggu (17/12/2023) pada pukul 14.00 WIB, 16.00 WIB, dan 20.00 WIB.