Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Waspadai Pembohong Jelang Pemilu 2024, Duo Anov Blues One dan Ollan Rilis Single Tukibul

PEJUANG blues Anov Blues One bersama vokalis rock, Ollan membentuk kelompok duo dan merilis single terbaru berjudul Tukibul. Resmi dirilis J...

PEJUANG blues Anov Blues One bersama vokalis rock, Ollan membentuk kelompok duo dan merilis single terbaru berjudul Tukibul. Resmi dirilis Jumat (15/12/2023) lalu, tembang ini mengangkat keresahan jelang kontestasi Pemilu 2024.

Lewat keterangan tertulisnya, Anov mengatakan bahwa judul Tukibul merupakan akronim dari Tukang Kibul alias tukang bohong yang harus diwaspadai jelang kontestasi Pemilihan Umum 2024.

Selain menggambarkan sudut pandang psikologis kemarahan, kekesalan dan keresahan tentang banyaknya manusia-manusia yang menjadikan kebohongan sebagai komoditas jualan dalam konteks politik, lagu ini juga bisa diartikan lebih umum.

Lagu ini juga seruan peringatan kepada kita semua, agar lebih selektif dan mem-filter dengan siapa kita berhubungan, bekerja sama, berkomitmen, dalam urusan pekerjaan, bisnis, atau bermitra," kata Anov Blues One.


Kepada siapa tersebut, Anov menambahkan bisa mulai dari pejabat, ulama sampai rakyat jelata sekalipun banyak yang menjual kata, dongeng cerita, dogma alias dusta ujung-ujungnya ngibul enggak tentu arah, karna memang itu pola, niatnya dan bisa jadi profesinya.

Keputusan peraih nominasi di ajang AMI Awards untuk kategori Karya Produksi Blues Terbaik tahun 2022 dan 2023 ini untuk mengajak Ollan sebagai kolaborator di lini vokal lagu ini juga bukan tanpa sebab.

Menurut dia, pemilik nama lengkap Ahmad Sabar Nainggolan merupakan penyanyi dengan suara yang khas dan telah menjadi rekan kerjanya sejak lama. Bahkan proyek duo ini telah menghasilkan dua single yang dirilis sebelumnya, yakni Boskin (Bosan Miskin), dan Botol (Bodoh dan Tolol).

Lewat lagu ini, Anov dan Ollan berharap para pendengarnya tidak lagi mudah percaya dengan hadirnya para pembohong yang kerap mengobral janji, serta memahami pola yang biasa digunakan para pembual jelang Pemilu 2024.

Ollan menjelaskan, jangan pernah langsung kagum dan terpesona, apalagi percaya manusia seperti mereka. Karena pada akhirnya kita yang akan terjerumus di jurang expektasi lantaran termakan janji-janji dan polanya, namun enggak ada yang benar.