BERSAMA salah satu label besar Indonesia, for Revenge mengawali untuk menyayat hati para pendengarnya dengan karya barunya bertajuk Sadrah. ...
BERSAMA salah satu label besar Indonesia, for Revenge mengawali untuk menyayat hati para pendengarnya dengan karya barunya bertajuk Sadrah. Bila para fans menjadikan karya terdahulu for Revenge seperti Serana dan Jakarta Hari Ini sebagai anthem patah hati mereka, maka bersiaplah karena Sadrah melukiskan tragedi cinta yang jauh lebih menyayat.
Sayatan hati tersebut lengkap dengan melodi khas for Revenge yang megah sekaligus emosional. Sebagai single pertama mereka di bawah bendera Sony Music Entertainment Indonesia, aura dan raungan vokal sang frontman, Boniex Noer terasa lebih lugas dari sebelumnya. Karisma baru for Revenge ini pun sekaligus menyiratkan tumbuh kembang musikalitas yang menarik untuk disimak.
Sadrah yang mana Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisikan sebagai pasrah atau berserah, adalah balada emo dan pop-rock berdurasi 4 menit dan 7 detik yang ditulis dan diproduseri secara langsung oleh for Revenge. Tanpa perlu penjelasan panjang lebar, rasa-rasanya tidaklah berlebihan bagi para pendengar untuk langsung menghantam tombol repeat ketika Sadrah mencapai klimaks lagunya.
Mewakili for Revenge, Boniex Noer membeberkan bahwa kesuksesan Serana dan album Perayaan Patah Hati - Babak 1 menjadi bahan bakar mereka untuk mendorong musikalitas mereka ke level selanjutnya. Demikian adalah sebuah tekad nyata for Revenge yang kemudian melahirkan Sadrah.
Keberhasilan karya-karya kami sejauh ini merupakan sesuatu yang sangatlah magis untuk kami. Namun, di saat bersamaan, kami menyadari dua hal penting," kata Boniex Noer dalam keterangan pers nya.
Dua hal penting tersebut, lanjut dia yang pertama adalah ekspektasi publik terhadap karya for Revenge semakin besar. Kedua, for Revenge harus mencari cara untuk menumbuh kembangkan musikalitas tanpa meninggalkan DNA for Revenge. Meski begitu, ia menegaskan bahwa satu hal yang pasti bahwa for Revenge tidak ingin menjadi musisi yang stagnan.
for Revenge pun memutuskan untuk menyematkan nyawa yang berbeda di balik lirik dan melodi emosional Sadrah. Sebagai contoh, bila Serana melambangkan perayaan kesedihan, maka Sadrah justru melambangkan pemuliaan kesedihan. Boniex Noer pun memberikan kisi-kisi bahwa Sadrah akan menjadi pembuka bagi era baru for Revenge.
Saat ini mereka sedang mempersiapkan album terbaru mereka yang siap diberikan judul Perayaan Patah Hati - Babak 2. Boniex Noer pun memberikan sedikit petunjuk bahwa, terlepas dari judul album terbaru mereka tersebut, Perayaan Patah Hati - Babak 2 tidak akan menjadi sekedar repetisi dari Perayaan Patah Hati - Babak 1.