Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Laleilmanino, Diskoria, dan Cecil Persembahkan Single Djakarta Sebagai Selebrasi Ulang Tahun Jakarta

SAMBUT ulang tahun Jakarta ke-497 pada 22 Juni 2024 lalu, kolektif Laleilmanino hadirkan single bertajuk Djakarta dengan melibatkan Diskoria...

SAMBUT ulang tahun Jakarta ke-497 pada 22 Juni 2024 lalu, kolektif Laleilmanino hadirkan single bertajuk Djakarta dengan melibatkan Diskoria dan rapper Cecil untuk berkolaborasi. Beragamnya genre musisi yang berkolaborasi adalah upaya eksperimen Laleilmanino memadukan berbagai warna musik sesuai dengan corak manusia Jakarta yang berbeda-beda.

Djakarta sendiri dirilis di bawah bendera Floor Inc. yang merupakan satu sub-label dari Sony Music Entertainment Indonesia yang memang fokus untuk rilisan musik EDM dan hip-hop. Nino mengungkapkan bahwa lirik di lagu Djakarta banyak terinspirasi dari perjalanan personalnya bersama sang ayah dan pengalaman tumbuh kembangnya di Jakarta.

Lagu ini banyak mengambil kisah ayah yang merantau dari Kebumen ke Jakarta. Sebagai perantau, Ayah sering kangen kampung halaman dan pulang naik kereta," kata Nino.

Dari kisah itulah, dalam single teranyarnya ini, Laleilmanino banyak menceritakan kisah perpisahan dan perjumpaan di Stasiun Jatinegara. Menurut dia, inspirasi cerita ayahnya sebagai perantau yang dituangkan dalam lirik akan membuat lagu ini tidak hanya bisa dinikmati oleh orang yang lahir dan tumbuh di Jakarta saja.


Single tersebut juga bisa dinikmati oleh para perantau, bahkan warga dari daerah lainnya karena lagu ini memotret suasana Jakarta yang begitu kompleks. Tidak hanya itu, Laleilmanino juga menyoroti kebahagiaan warga Jakarta yang tak melulu diukur melalui materi. Nino yang menggawangi departemen lirik mengatakan bahwa beberapa liriknya adalah pengamatan mereka saat berinteraksi dengan warga dari beragam kelas sosial.

Kehidupan Jakarta pun tidak hanya diterjemahkan secara naratif oleh Laleilmanino. Disini, mereka juga menarasikan Jakarta dengan memberi sentuhan musik tradisional Betawi. Menggandeng Yusuf 'Oeblet', seorang pegiat musik tradisional yang juga guru musik Nino di masa berseragam putih abu-abu.

Oeblet menggunakan alat musik gesek tradisional Betawi bernama Tehyan untuk mengisi beberapa bagian lagu. Tidak hanya musik tradisional, kehadiran rapper muda Cécil Yang pun memberi sentuhan urban yang kental melalui warna hip-hopnya.

Interaksi antara yang tradisional dan urban di single ini menjadi gambaran corak kehidupan Jakarta yang mentereng dengan kawasan urban, tapi juga dipenuhi kampung kota nan bersahaja. Cécil sendiri adalah seorang rapper muda yang telah merilis beberapa lagu sebelumnya dan baru saja bergabung dengan Sony Music Entertainment Indonesia.

Momen dirilisnya single Djakarta juga menjadi sejarah karena inilah pertama kalinya Jakarta merayakan ulang tahun dengan status barunya sebagai Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Setelah 60 tahun menyandang status Daerah Khusus Ibukota (DKI) melalui Undang-undang nomor 10 tahun 1964, di tahun ini Jakarta melepaskan status khususnya tersebut.