SEMAKIN maraknya kedai kopi yang menjamur serta tren gaya hidup 'ngopi cantik' direspon D'Cinnamons dengan single baru berjudul ...
SEMAKIN maraknya kedai kopi yang menjamur serta tren gaya hidup 'ngopi cantik' direspon D'Cinnamons dengan single baru berjudul Bukan Salah Kopi bersama maestro fingerstyle tanah air, Jubing Kristianto. Kopi yang tidak bisa lepas dari para personil D'Cinnamons dalam berbagai kesempatan menjadi salah satu alasan dirilisnya single tersebut.
Tidak sebatas itu, karakter musik D'Cinnamons yang didominasi instrumentasi akustik, dengan lirik-lirik bersahaja beraroma folky merupakan sajian sempurna untuk menemani kenikmatan menyeruput secangkir kopi.
Dunia kopi yang erat kaitannya dengan kegiatan berkumpul yang akrab dan dekat, sangat selaras dengan misi D’Cinnamons yang selalu menikmati suasana bermusik yang lebih dekat dengan pendengarnya (intimate). Dan single tersebut terinspirasi dari pengalaman vokalis/gitaris Diana Widoera (Dodo) sendiri, dari sebuah momen di sebuah kedai kopi kecil di Bandung.
Disana, kata Dodo seperti biasa penikmat kopi tanpa sengaja berkumpul. Namun, berbeda dengan coffee shop lain yang biasanya duduk sendiri-sendiri, menikmati hiburan dari ponsel atau laptop masing-masing, disini tidak ada sofa, tidak ada wi-fi, dan kursi pun hanya dari semen yang keras.
Tapi apa yang terjadi ternyata di balik kesederhanaan ini, kopi bukan sekadar rasa, tempat, dan internet. Tapi menggugah panggilan manusia yang paling dasar, yaitu panggilan untuk bersosialisasi," kata Dodo.
Di mata Dodo, manusia adalah mahluk sosial, seperti yang dituliskan di buku-buku sekolah dasar. Tapi apa yang terjadi dengan fenomena kedai/cafe kopi yang menjamur saat ini? Orang orang bekerja dengan laptopnya masing-masing. Tanpa bertegur sapa. Hanya mengobrol jika memang kenal.
Bukan Salah Kopi merupakan lagu yang spesial, karena benar-benar dikerjakan secara mandiri, dari hulu ke hilir. Mulai proses pembuatan lagu dari Dodo yang berbincang kecil tentang pertemuan seorang yang tidak dikenal, menjadi akrab karena secangkir kopi. Lalu kebiasaan Nana yang hobi menyeruput kopi sehari hari, jadi inspirasi lagu ini.
Juga sangat spesial lantaran kali ini Ismail Bonaventura mendapat kepercayaan untuk menggarap mixing dan mastering-nya. Riani Mayasari sang bassis menyampaikan, karena ternyata yang membuat kopi itu terasa hangat bukan dari kopinya, tapi dari interaksi manusianya. Mau dimanapun kita menyeruput kopi, semewah atau sesederhana apapun tempat kita ‘ngopi’, tetap akan terasa hangat dan nikmat bila dibubuhkan interaksi.
Dalam peracikan Bukan Salah Kopi, Dodo, Bona dan Nana juga menambahkan kejutan lain yang unik dan tidak biasa, dimana untuk memperkuat komposisi serta aransemennya, pada bagian akhir lagu mereka menyematkan petikan gitar renyah dari maestro fingerstyle Jubing Kristianto.