Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

The Genk Perkenalkan Album Perdana Mereka Berjudul Glory Time

ALBUM baru bertajuk Glory Time coba diperkenalkan unit punk rock asal Yogyakarta, The Genk yang sudah dapat diperdengarkan di semua gerai mu...

ALBUM baru bertajuk Glory Time coba diperkenalkan unit punk rock asal Yogyakarta, The Genk yang sudah dapat diperdengarkan di semua gerai musik digital sejak Kamis (8/8/2024) lalu. Tidak seperti band Jogja yang lain, The Genk yang sudah menanggalkan 'Klithih' sebagai nama belakangnya ini konsisten mengusung gaya musik Pantura Streetpunk hingga sekarang.

Mungkin bukan yang pertama, tapi kami mampu mendapatkan ruhnya, dan pengalaman dari panggung ke panggung pun terbayar dengan ciri musik yang lebih matang, termasuk dalam penguasaan sound. Selain itu kami merasa hasil rekamannya pun memuaskan," kata mereka dalam keterangan tertulisnya.

Album Glory Time dibuka dengan chant, berjudul Jogjakarta Bois seperti membawa suasana stadion ke gigs. The Genk memperkenalkan kembali darimana asal mereka, dari pusat kota pelajar dengan profil klisenya, gambaran besar akan tranformasi kota kelahiran yang kini penuh sesak oleh masalah sosial tanpa penyelesaian dari para pemangku kebijakan hidup auto-remote tanpa walikota, ini adalah hubungan bencidan cinta dengan kota Jogjakarta.


Di track kedua, Kotaku sarat akan rasa geram dan mengingatkan kita pada lagu-lagu Rancid saat Matt Freeman mengisi posisi vokal. Dilanjutkan dengan Kaum Pekerja yang menjadi lagu identitas, lagu kebersamaan, kesamaan nasib warga Jogja yang kini mesti bekerja lebih awal, karena persaingan makin brutal, tidak ada waktu untuk pilih-pilih dan mengeluh.

Ada lagu Hidup Ini di track keempat yang mengingatkan pada pogo punk awal 2000an yang mengajak kita lebih positif dalam menyikapi hidup yang gini-gini saja, lalu dilanjutkan dengan Burning Out yang semakin melengkapi kerinduan akan Jakarta Streetpunk. Lagu lama berjudul Glory Time yang sudah akrab ternyata direkam ulang dan menjadi lebih dinamis. Remake lagu lama sebenarnya beresiko bagi setiap band, tapi The Genk bisa dibilang berhasil dan album ini ditutup dengan track Memori.