Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Maudy Ayunda Merilis Album Penuh Pada Suatu Hari Sebagai Album Comeback Penuh Cerita dan Nuansa Sinematik

PENYANYI dan penulis lagu berbakat, Maudy Ayunda kembali menyemarakkan dunia musik tanah air dengan meluncurkan album studio keempatnya yang...

PENYANYI dan penulis lagu berbakat, Maudy Ayunda kembali menyemarakkan dunia musik tanah air dengan meluncurkan album studio keempatnya yang bertajuk Pada Suatu Hari. Album ini menandai babak baru dalam perjalanan musik Maudy Ayunda, menampilkan dirinya sebagai sosok seniman autentik yang menggali lebih dalam keterampilan artistiknya dalam bermusik dan bercerita.

Pada Suatu Hari menyiratkan makna ganda yakni sebagai awal sebuah cerita, sekaligus merujuk pada suatu momen atau waktu tertentu, baik itu kenangan di masa lalu maupun harapan akan masa depan. Setiap lagu dalam Pada Suatu Hari mengundang diskusi melalui liriknya yang puitis, kritis dan kaya akan imajinasi visual, membuat lagu-lagu di dalamnya seolah terbentang menjadi adegan sinematik yang nyata, membawa pendengarnya memasuki dunia cerita yang imersif.


Merangkai kepingan pengalaman hidupnya yang penuh dengan nostalgia, cinta dan pencarian jati diri, Maudy Ayunda memperlihatkan sisi lain dirinya yang lebih dewasa dan introspektif.

Pada Suatu Hari adalah persembahanku untuk seni bercerita, aku ingin album ini terasa seperti buku cerita. Setiap lagunya adalah bab tersendiri, bagian dari narasi besar yang mencerminkan bukan hanya perjalanan pribadi aku," kata Maudy Ayunda.

Tapi, lanjut dia juga pengalaman kolektif kita semua— entah itu jatuh cinta, mempertanyakan tempat kita di dunia, atau sekadar mencoba memahami perasaan kita yang terkadang rumit. Album ini adalah cara ia untuk merefleksikan diri sendiri dan juga dunia  di sekitarku. Lebih dari itu, album ini juga menyampaikan pesan yang relevan terhadap kehidupan modern saat ini.

Dengan gayanya yang reflektif, Maudy menyentuh tema-tema seperti kesehatan mental, tantangan kehidupan di perkotaan, keinginan untuk terkoneksi tanpa henti di dunia maya, dan dampak media sosial. Lirik-liriknya yang penuh kehangatan mengajak pendengar untuk berhenti sejenak dan merenung, sekaligus mendorong mereka untuk bertindak—baik itu dengan menerima kerapuhan diri, menghadapi tantangan dunia modern, atau pun sekadar mengingat apa yang sesungguhnya berharga.

Ia berharap ketika orang mendengar album ini, bisa menemukan apa yang mereka cari selama ini, baik itu secercah ketenangan, pemahaman tentang diri mereka, atau sekadar pengingat bahwa kita semua menjalani ini bersama-sama. Mengiringi lagu-lagu sinematik dari Pada Suatu Hari, album ini juga menghadirkan konsep visual yang mencuri perhatian, yaitu Urban Fairytale — sebuah perpaduan antara elemen kota urban dan dongeng yang unik.

Kota urban yang ramai, namun sering membuat penghuninya merasa kesepian. Kota yang keras, namun mampu mendorong manusia untuk bertumbuh. Kota yang menjadi tempat manusia saling terhubung dan meninggalkan jejak memori. Di sisi lain, konsep dongeng justru menawarkan pelarian dari realitas sehari-hari yang monoton: menggambarkan cinta, menghadirkan keajaiban dan menyuguhkan keindahan fantasi. Kombinasi kedua elemen ini menciptakan paradoks yang menarik dan menggugah rasa yang berbeda.