MUSISI asal Banyumas, Roro Suhartini rilis single terbarunya berjudul Kamitetep dengan nuansa musik blues yang dipadukan dengan dialek Banyu...
MUSISI asal Banyumas, Roro Suhartini rilis single terbarunya berjudul Kamitetep dengan nuansa musik blues yang dipadukan dengan dialek Banyumasan. Balutan musik yang easy listening dan catchy dirapalkan dengan lirik sederhana namun menohok sudah tersedia sejak Sabtu (22/3/2025) di semua gerai musik digital.
Bila berbicara mengenai blues, kemunculannya bermula dari para budak keturunan Afrika-Amerika untuk mengekspresikan perasaannya di akhir abad ke-19, dan musik blues identik dengan ungkapan rasa ketertindasan, ketidakadilan, kegetiran, atau sejenisnya. Benang merah tersebut yang akhirnya diaplikasikan Roro Suhartini dalam single Kamitetep.
Kamitetep, merupakan serangga yang dijumpai menempel di dinding, seolah menjadi 'hama' yang seringkali menyebabkan ruam atau gatal di kulit, diejawantahkan sebagai 'hama' yang mengganggu dinding kemanusiaan dan kulit keadilan belakangan ini," kata Roro Suhartini dalam keterangan tertulisnya.
Melalui lagu Kamitetep, Roro Suhartini dan kawan-kawan mencoba merespons situasi sosial-politik hari ini. Lagu tersebut hasil potret ulah para badut penguasa yang membanyol tentang demokrasi, mengacak-acak konstitusi, dan upaya-upaya lainnya untuk memadamkan masa depan bangsa.
Roro Suhartini berharap melalui lagu ini, rasanya jeritan estetik ini perlu dirayakan bersama dalam kegelapan Indonesia. Kamitetep ditetapkan sebagai bagian dari ledakan kaum akar rumput; ekspresi cinta terhadap tanah air, namun ironisnya sedang dikangkangi oleh kezaliman.