Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

International Golo Mori Jazz 2025 Buktikan Ada 'Surga' Baru di Indonesia Timur

SEBUAH 'surga' baru ditunjukan dalam gelaran International Golo Mori Jazz (IGMJ) 2025 yang berlangsung di Golo Mori Convention Cente...

SEBUAH 'surga' baru ditunjukan dalam gelaran International Golo Mori Jazz (IGMJ) 2025 yang berlangsung di Golo Mori Convention Center, Labuan Bajo pada Sabtu (12/5/2025) lalu. Hal tersebut bahkan diakui oleh vokalis Maliq & D'Essentials, Angga yang tampil dalam acara tersebut dengan sangat prima membuka pertunjukan IGMJ 2025.


Tata suara yang jernih dengan gema natural dari bentangan bukit dan lautan semakin menambah magis susunan lagu yang dibawakan. Musik, lirik, energi yang dicurahkan, ekspresi yang tulus, serta semesta yang berhasil terkoneksi dengan baik. Langit cerah beriring sunset yang indah tentu saja menjadi pengalaman yang tidak terlupakan sembari menikmati penampilan band pengisi.

Kami akan buat acara ini jadi agenda tahunan. Dari acara musik serta infrastruktur yang InJourney kelola disini akan dapat memberikan dampak berganda yang baik bagi masyarakat Labuan Bajo," kata Direktur utama ITDC, Ari Respati.

Walaupun langit meredup, bukit-bukit indah di sini tetap menampakkan bentuknya lewat siluet. Di bawah terang bulan purnama, Kahyangan menjadi salah satu nomor pembuka Tohpati Orchestra. Semakin magis disusul dengan tembang Jatuh Cinta. Mas Bontot, begitu ia akrab disapa. Punya selera dan warna tersendiri dalam komposisi orkestranya.

Andien yang turut menjadi penampil dalam acara tersebut pun mengaku sangat antusias karena rasanya begitu istimewa dan hangat serta penuh cinta di panggung yang alamnya begitu indah. Gemintang menjadi salah satu lagu paling esensial di momen malam ini. Langit penuh bintang dan terang bulan yang cantik. Lirik, musik, dan suasana saling merajut kenangan manis di International Golo Mori Jazz 2025.

Penghormatan untuk Titiek Puspa
Sejak awal lagu diiringi oleh koor dari kursi penonton, Kupu-Kupu Malam berkumandang merdu dalam khusyuk dengan format akustik bersama Tohpati. Dilanjutkan Bimbi yang dibawakan dengan Rhythm Section yang lebih groove. Dua lagu tersebut dibawakan tanpa latihan. Ya, mereka sudah mumpuni untuk membawakan lagu milik eyang Titiek Puspa.

Energi penonton juga masih terjaga di tembang akhir Aku Cinta Dia. Sebagai transisi ke penampil selanjutnya, Andien menyanyikan Dia. Sheila Majid pun naik ke atas panggung dengan gaun coklat yang sangat anggun. Semakin malam, semilir angin turut menguraikan helai-helai gaunnya. Sheila Majid makin mempesona di atas panggung IGMJ 2025.

Tohpati berhasil menafsirkan orkestra yang membalut lagu-lagu Sheila Majid dengan takaran yang pas. Tak berlebih sedikit pun, sehingga membuat warna dan nuansa musiknya tetap terdengar tak asing. 

Tone vocal Sheila Majid tetap sama ketika kita mendengar dalam streaming platform sekalipun. Ia menyebutkan, bahwa banyak orang Asia yang menyukai lagu patah hati dan disusul dengan Cinta Jangan Kau Pergi. Anyer dan Jakarta disajikan dalam warna orkestra yang menggugah. Komposisi rhythm, string, dan brass section yang dihantarkan dengan dinamika yang penuh emosional.

Sesering apapun menonton para penampil malam tadi, semuanya memberikan performa terbaik dan berhasil memunculkan esensi musik mereka yang secara organik terasa berkat dorongan alam Golo Mori. Nyanyian dan permainan musik para penampil terasa ke hati.